Salam hangat aku sampaikan kepada seluruh isi dunia ini, aku adalah salah satu orang yang beruntung karena telah diberikan kesempatan untuk hidup dan tinggal di dalamnya. Walau beribu suka dan duka menghampiri dan lewat dalam hidupku, hidup harus tetap berjalan walau dalam keadaan apapun, tak ada alasan yang lebih rasional untuk menolak hidup ini walau penuh dengan duka.
Kejadian menyakitkan kembali terulang ketika apa yang kita mau tidak sampai pada tujuan dengan alasan apapun. Ingin menjadi manusia yang tegar dalam menghadapi setiap persoalan, namun ketegaran itu seperti terlalu rapuh dalam diriku. Aku tetap saja manusia biasa yang terluka oleh sesuatu yang menyakitkan. Dengan sisa tenaga yang ku miliki, ingin ku berteriak dengan segala sumpah serapah yang ada di dunia ini untuk sedikit memberikan ruang sesak dalam dada ini. Walau itu terlarang, aku tetap ingin melakukannya. Aku tidak lagi perduli dengan dosa, aku tidak lagi perduli dengan norma itu. Aku tetap aku dengan segala yang aku miliki.
Menyukai sesuatu tentu memiliki resiko. Beberapa waktu ini terlintas keinginan untuk memiliki sesuatu. Keinginan itu menjadi besar ketika apa yang aku lihat lebih dari apa yang pernah ku bayangkan. Aku terbuai oleh lamunanku sendiri, aku membayangkan kebahagiaan yang besar ketika memilikinya, aku bahkan telah menyakiti diriku sendiri dengan angan-angan palsu yang penuh dengan kesia-siaan. Kini aku terkapar dalam kebodohanku sendiri. Aku memang manusia bodoh yang mengagungkan bayangan. kini bayangan itu telah menyakiti aku.
Ini adalah sarana kami untuk sedikit menghilangkan kebodohan yang melekat erat dalam jiwa kami. Kebodohan ini terasa abadi dan terus menekan kestabilan jiwa ini. Hingga sekarang kebodohan tersebut tak mau bergeser dari tempatnya.
Senin, 16 Desember 2013
Minggu, 08 Desember 2013
MENJADI GURU
Tanggal 15 Juli 2009 adalah hari dimana aku memulai sebuah tugas baru dan mengakhiri status pengangguran setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikanku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNRAM sebagai almamater yang tetap aku cintai hingga sekarang. Ada perasaan senang sekaligus mendebarkan untuk memulai sesuatu yang baru walaupun ini bukanlah yang pertama aku terjun mengajar siswa di sekolah. Sebelumnya aku pernah mengajar pada saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan sedikit memberikan pengalaman terhadap kenyataan dunia pendidikan. Disitu dapat aku pahami bahwa mendidik adalah sebuah profesi yang cukup berat dan membutuhkan kecerdasan dalam hal segalanya. Kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial dan lain sebagainya, karena menjadi guru adalah menjadi fasilitator untuk menggapai masa depan anak didik. Melalui kecerdasan inilah, guru melakukan interaksi dengan siswa, lingkungannya.
Pada perkembangannya, profesi guru telah aku jalani bahkan di empat madrasah sekaligus. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagiku walau kadang seringkali aku harus minta ongkos pada orang tua karena honor yang dihasilkan tidak cukup untuk sekedar membeli bensin sebagai ongkos mengajar sehari-sehari, namun menyenangkan karena setiap hari dapat bercanda bersama rekan guru dan siswa yang pada saat itu baru aku kenal.
Pada perkembangannya, profesi guru telah aku jalani bahkan di empat madrasah sekaligus. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagiku walau kadang seringkali aku harus minta ongkos pada orang tua karena honor yang dihasilkan tidak cukup untuk sekedar membeli bensin sebagai ongkos mengajar sehari-sehari, namun menyenangkan karena setiap hari dapat bercanda bersama rekan guru dan siswa yang pada saat itu baru aku kenal.
Sabtu, 07 Desember 2013
LAPORAN PELAKSANAAN WORKSHOP DAN MGMP
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Dewasa ini dengan adanya sertifikasi guru, para
guru dituntut untuk mampu meneliti. Tuntutan agar guru mampu meneliti semakin
gencar dilakukan oleh pemerintah. Hal itu dibuktikan dari laporan portofolio
guru yang mensyaratkan melampirkan karya tulisnya dalam sertifikasi guru dalam
jabatan karena hal itulah maka guru-guru di sekolah harus dapat meneliti di
kelasnya sendiri dengan tujuan memperbaiki kualitas pembelajarannya melalui
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sesungguhnya merupakan implementasi dari
kreatifitas dan kekritisan seorang guru terhadap apa yang sehari-hari diamati
dan dialaminya sehubungan dengan profesinya untuk menghasilkan kualitas
pembelajaran yang lebih baik sehingga mencapai hasil belajar yang optimal.
Namun, sangat disayangkan masih banyak
guru-guru di Indonesia yang belum mengenal dan belum melakukan PTK sama sekali
di kelasnya sehingga tujuan dari worshop dan MGMP ini adalah mengajak atau
memotivasi guru yang masih enggan mengadakan penelitian karena berbagai alasan
untuk dapat mengembangkan potensi unik siswa yang ada di kelasnya. Dengan
mengetahui potensi unik siswa, guru menjadi semakin dekat dengan para siswanya,
dan terjadilah proses interaktif di antara guru dan siswa.
Worshop dan MGMP ini juga mengajak
teman-teman guru untuk melangkah kepada berbagai catatan yang setelah diolah
dapat mewujud menjadi suatu penelitian yang berkualitas. Melaksanakan
penelitian tentang apa yang sehari-hari dilakukan oleh seorang guru yang
akhirnya dapat menghasilkan suatu karya yang disebut PTK. Hal itu dapat terjadi
apabila suatu urutan umum prosedur, yaitu bermula dari identifikasi masalah
penelitian yang dihadapi sampai dengan laporan hasil akhirnya dicatat. Jadi,
amat penting suatu prosedur ini dipahami dan ditaati oleh guru yang meneliti.
Penelitian di bidang pendidikan memang
memerlukan sejumlah instrumen (toolbox) yang terdiri dari berbagai pendekatan
untuk mengkaji berbagai isu pendidikan dalam masyarakat kita. Tidak cukup
pendidikan formal membatasi diri pada eksperimen atau penelitian yang hanya
berkenaan dengan kurikulum ataupun masalah-masalah yang terungkap dalam buku
pelajaran. Seharusnya praktek pendidikan lebih menerobos kepada kehidupan
nyata, mengajak peserta didik untuk tidak saja berpikir pada kala ia belajar,
tetapi lebih banyak belajar untuk berpikir lebih dalam tentang berbagai masalah
dalam kehidupan ataupun lingkungan sekitar. Melalui berbagai cara yang telah
dipaparkan, berbagai masalah itu akan membuka pikiran kita dalam menemukan berbagai
solusi untuk pengatasan kesenjangan berbagai masalah pembelajaran.
Dengan memahami dan memperhatikan
karakteristik setiap siswa, maka guru akan dapat mengembangkan potensi unik
yang dimiliki oleh setiap siswa dengan melakukan berbagai tindakan yang terhimpun
ke dalam sebuah penelitian tindakan kelas (PTK). Melalui PTK yang dirancang
guru, para guru diharapkan dapat menemukan potensi unik siswa yang berujung
kepada peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami
Panitia Workshop dan MGMP MA. Al-Mannan Bagik Nyaka mengadakan kerjasama untuk
melakukan suatu kegiatan seminar dan workshop PTK yang mengajak para guru untuk
aktif menulis, meneliti dan menuliskan laporan penelitiannya sehingga dapat
meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas.
2) Tujuan
- Memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan PTK.
- Memberikan keterampilan langsung untuk melakukan PTK.
- Memberikan pemahaman pada guru akan kebermanfaatan PTK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
- Melatih para guru agar dapat membuat sendiri proposal PTK.
- Berbagi pengalaman dalam Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran.
- Mengenal Potensi Unik Siswa yang dapat dikembangkan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajarannya masing-masing.
3) Target
Setelah Mengikuti Seminar ini diharapkan para guru memperoleh wawasan
tambahan tentang konsep PTK dan Implementasinya dalam pembelajaran serta
penyusunan RPP berkarakter. Jumlah peserta yang diharapkan hadir dalam acara
ini sekitar 70 orang guru yang akan kami usahakan merupakan perwakilan guru
yang berasal dari 4 lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pondok
Pesantren Al Mannan Bagik Nyaka.
4) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu : Sabtu - Ahad, 29-30
Juni 2013
Pukul : 07.00 s.d. 16.40
Tempat : Aula MA. Al-Mannan Bagik Nyaka Lantai II
Pukul : 07.00 s.d. 16.40
Tempat : Aula MA. Al-Mannan Bagik Nyaka Lantai II
5) Peserta
a.
Guru RA, SMP IT, MTs
dan MA. Al-Mannan Bagik Nyaka
b.
Stakeholder Pendidikan
c.
Undangan
6) Narasumber/Fasilitator/Trainer
Narasumber kegiatan Wokshop dan MGMP MA. Al-Mannan Bagik Nyaka
Tahun Anggaran 2012, terdiri dari unsur:
1.
Widyaiswara
LPMP Provinsi Nusa Tenggara Barat
2.
Pejabat
Kementerian Agama Kantor Wilayah (Kanwil) Mataram NTB
3.
Akademisi
LPTK IAIN Mataram NTB
4.
Kepala
Seksi Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur
1.
Narasumber 1
Nama :
Sutikno, S.Pd MM
Tempat dan Tanggal Lahir :
Jember, 21-11-1955
Jenis Kelamin :
Laki
Agama :
Islam
Status :
Nikah
Alamat :
Jln. Serayu I Blok i No. 09 Mataram NTB
Jabatan dan Instansi :
Widya Iswara LPMP Mataram NTB
2.
Narasumber 2
Nama :
Suardi, SH S.PdI
Tempat dan Tanggal Lahir :
Sapit, 31-12-1969
Jenis Kelamin :
Laki
Agama :
Islam
Status :
Nikah
Alamat :
BTN Sandik Perdana No. 32 Lobar NTB
Jabatan dan Instansi :
Kasi Kurikulum Kanwil Kemenag Mataram NTB
3.
Narasumber 3
Nama :
Drs. H. Lukman Hakim, M.Pd
Tempat dan Tanggal Lahir :
Tulung Agung, 15 Februari 1966
Jenis Kelamin :
Laki
Agama :
Islam
Status :
Nikah
Alamat :
Jln. Wisma Seruni V/No. 1 Mataram NTB
Jabatan dan Instansi :
Dosen di IAIN Mataram dan Konsultan
Pendidikan
7) Metodologi Kegiatan (Workshop/Rapat/Perkemahan/dll)
Kegiatan workshop dilaksanakan dengan
metode presentasi umum, diskusi dan tanya jawab, latihan penyusunan proposal
PTK bagi peserta dan evaluasi kegiatan melalui pre tes, post tes dan tes akhir
dalam hal ini yang dibahas adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK):
Sedangkan MGMP dilaksanakan melalui metode
presentasi umum, latihan penyusunan RPP dan presentasi bagi peserta yang
dibahas adalah kurikulum dan RPP berkarakter.
8) Kronologi dan Hasil Kegiatan
Adapun hasil kegiatan Workshop dan MGMP MA. Al-Mannan Bagik Nyaka
ini adalah:
1. Bertambahnya wawasan guru tentang konsep PTK dan Implementasinya
dalam pembelajaran
2. Bertambahnya kompetensi guru dalam melakukan penyusunan RPP
berkarakter
3. Guru termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan PTK.
4. Bertambahnya keterampilan guru dalam melakukan PTK.
5. Bertambahnya pemahaman guru akan manfaat PTK untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
6. Guru dapat membuat sendiri proposal PTK.
9) Kepanitiaan
Panitia kegiatan workshop dan MGMP ini
terdiri atas guru MA. Al-Mannan Bagik Nyaka bekerja sama dengan Kementerian
Agama Kabupaten Lombok Timur, dan Kanwil Mataram serta LPMP Mataram NTB dengan
susunan panitia sebagai berikut:
Ketua : Fathurrahman,
S.Pd
Sekretaris : 1.
Isnaini, S.Pd
2. Alapudin Azhar, S.Pd
Bendahara :
Ariyanti, A. Ma
Anggota : 1.
Muhammad Nazir, S.Pd
2. Muhammad Zulfiandi, S.Pd
3. Muh. Ali Sadikin, S.Pd
4. Laili Zanubah, S. S
5. Titin Ulyatin, S.Pd
10) Jumlah dan Sumber Pendanaan
Jumlah dana dalam pelaksanaan workshop dan
MGMP ini adalah Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah). Yang
bersumber dari dana bantuan kontrak prestasi MA. Al-Mannan Bagik Nyaka.
11) Penutup
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan
workshop dan MGMP MA. Al-Mannan ini kami
buat untuk dijadikan bahan pemeriksaan. Semoga pelaksanaan kegiatan dan
penyusunan laporan kegiatan ini dapat berguna bagi madrasah, guru, stakeholder
dan pemerintah terkait.
Langganan:
Postingan (Atom)